Header Ads Widget

Banner Ads 728x90

Recent

6/recent/ticker-posts

Review Iklan KIN Yogurt SnacKIN Concert (XTRA LEZAT)

Review Iklan SnacKIN | Berani Coba Snack Yogurt Yang Bikin Ketagihan Dalam 1 Gigitan?

KIN Yogurt - SnacKIN Concert (XTRA LEZAT)

Review Iklan SnacKIN | Berani Coba Snack Yogurt Yang Bikin Ketagihan Dalam 1 Gigitan?


1. Tujuan Iklan

Tujuan utama iklan ini adalah memperkenalkan produk baru (Kin Yogurt) dan mendorong impulse buying dengan positioning sebagai camilan praktis yang enak dan mengenyangkan. Iklan ini juga berfungsi untuk meningkatkan brand awareness melalui penyebutan distribusi di gerai ritel besar (Indomaret, Alfamart, dll).

 

2. Audiens Target

  1. Demografi: Remaja hingga dewasa muda (15-35 tahun), khususnya pelajar, mahasiswa, dan pekerja muda yang mencari camilan cepat.
  2. Psikografik: Suka kepraktisan, menyukai rasa manis & creamy, aktif, dan sering ngemil di sela aktivitas.
  3. Lokasi: Perkotaan dengan akses mudah ke minimarket.

 

3. Pesan Utama

Pesan inti: "Snackin Yogurt adalah camilan praktis, creamy, dan mengenyangkan dengan potongan buah asli".

Pesan disampaikan dengan bahasa santai, repetisi ("snackin aja"), dan penekanan pada keunggulan produk (praktis, manis pas, nggak ribet).

 

4. Gaya Bahasa & Tone

  1. Gaya bahasa: Informal, conversational, dan relatable dengan slang "ngenyangin", "nggak ribet", dan "aduh laper nih".
  2. Tone: Fun, youthful, dan energetic. Cocok untuk audiens muda, tapi mungkin kurang menarik bagi kelompok usia lebih tua.

 

5. Struktur Copywriting

  1. Pembukaan (Hook): "Aduh laper nih" – langsung menyentuh kebutuhan emosional (lapar).
  2. Pengembangan: Menyebut keunggulan produk (praktis, creamy, ada buah asli).
  3. Puncak: "Mau snack? Snackin aja!" – ajakan langsung.
  4. Penutup: Info ketersediaan produk.

Teknik yang dipakai

  1. Humor & relatable situation: ("aduh laper nih").
  2. Repetisi: ("snackin aja") untuk meningkatkan recall.
  3. Sensory words: ("creamy", "manis buahnya pas") untuk membangkitkan imajinasi rasa.

 

6. Call to Action (CTA)

CTA-nya jelas: "Mau snack? Snackin aja!" diulang dua kali (VO + teks). Namun, bisa lebih kuat dengan menambahkan sense of urgency ("Limited stock!" atau "Coba sekarang sebelum kehabisan!").

 

7. Keunikan & Diferensiasi

  1. Nama brand "Snackin" terdengar fun dan mudah diingat.
  2. Penekanan pada "praktis" dan "buah asli" membedakannya dari yogurt biasa.
  3. Gaya iklan yang casual mirip obrolan sehari-hari, berbeda dengan iklan yogurt kebanyakan yang lebih formal.

 

8. Kekuatan dalam Copywriting

  1. "Snackin nggak ribet" – frasa sederhana tapi efektif menyampaikan nilai utama.
  2. "Creamy, manis buahnya pas" – deskripsi singkat tapi menggugah selera.
  3. Pengulangan "snackin aja" membuat brand mudah diingat.

 

9. Kelemahan dalam Copywriting

  1. Tidak ada Unique Selling Proposition (USP) yang kuat – apa yang benar-benar beda dari yogurt lain?
  2. Tidak ada social proof/testimoni – bisa ditambahkan seperti "Favorit anak kos!"
  3. "Lebih seru & praktis" kurang jelas – "seru" dalam konteks apa?

 

10. Rekomendasi Perbaikan

  1. Tambahkan alasan kuat untuk beli sekarang, misal: "Snackin Yogurt – Camilan sehat buat yang anti ribet! Sudah 10.000+ orang cobain, kamu kapan?"
  2. Perjelas diferensiasi, contoh: "Satu-satunya yogurt dengan potongan buah asli lebih banyak!"
  3. CTA lebih urgent: "Stok terbatas, buruan coba!"

 

Semoga bermanfaat!

Follow dan cek link di bawah buat dapetin ebook gratis yang bakal bantu kamu cuan dari dunia digital!

 

https://lynk.id/digitalrosid

Post a Comment

0 Comments